Sabtu, 26 November 2011

SELAYANG PANDANG PERJALANAN RSMM



Keterlibatan Gereja Katholik dalam pelayanan kesehatan di RSMM bermula dari kunjungan Uskup Jayapura Mgr. Leo Laba Lajar OFM ke Palembang pada tahun 1997 , maksud dari kunjunagn ini adalah meminta bantuan Kongregasi Fransiuskus Charitas untuk pelayanan di Keuskupan Jayapura di bidang kesehatan. Dalam waktu yang hampir bersamaan ada tawaran dari PT Freeport dan Lembaga Pengembangan Masyarakat Irian (LPMI)  -yang sekarang berubah nama menjadi LPMAK - untuk mengelola Rumah Sakit yang akan didirikan oleh lembaga tersebut dan melayani kesehatan masyarakat wilayah Timika Kabupaten Mimika.
P. Bert Hagendoorn O.F.M
Kunjungan yang dilakukan Suster Charitas yaitu Sr. M. Zita dan Sr. M. Martha pada tahun 1998 adalah wilayah Timika, setelah berunding dengan Uskup Jayapura, Pater Yan V de Hans, Yayasan Dian Harapan, dr. Oyong, disepakati bahwa Suster Charitas ditunjuk untuk mengelola Rumah Sakit di Timika yang bernama RS Mitra Masyarakat milik LPMI dan PT. Freeport selaku penyandang dana melalu program Kemitraan 1 persen kerjasama PT. FI dan LPMI.
Dr. Josep Lukman Oyong
Peletakan batu pertama pembangunan Rumah Sakit dilakukan  pada tangal  4 Februari tahun 1999, oleh P. Bert Hagendoorn O.F.M (saat itu menjabat Ketua Badan Pengurus Yayasan Caritas Timika).  Mengingat kebutuhan adanya rumah sakit yang layak bagi masyarakat kabupaten Mimika khususnya masyarakat sekitar wilayah tambang ,maka Pembangunan dilakukan dengan cepat hingga dalam tahun yang sama ,tepatnya tanggal 20 Agustus 1999 sebagian bangunan sudah selesai dan bisa dipergunakan untuk rawat jalan dan laboratorium. Direktur RSMM yang pertama adalah Dr. Josep Lukman Oyong , pada bulan Agustus 1999 pasien yang datang masih dibawah 10 orang perhari. Selanjutnya pada  awal tahun 2000, seluruh bangunan sudah selesai dan seluruh fasilitas pelayanan kesehatan bisa dipergunakan.
Pada mulanya RSMM berdiri tantangan yang paling besar dihadapi adalah di bidang SDM baik dari sisi kwalitas maupun kwantitas. Proses pembangunan yang singkat, membuat YCT harus perpacu lebih cepat menata SDM. Berkat kerjasama yang baik  dan upaya Ketua Yayasan Caritas , Direktur , dan didukung oleh dedikasi dan semangat melayani dari staff RSMM saat itu  ,pelayanan kesehatan masyarakat saat itu mulai bisa terlayani.
Waktu berjalan terus tak terasa  RSMM tumbuh semakin dewasa, organisasi semakin besar, beban pelayanan semakin tinggi, tantangan yang dihadapi beraneka ragam, baik dari sisi internal maupun external. Tongkat komando terus bergulir dari Dr. Josep Lukman Oyong  , tahun 2000 beralih ke Dr. Hendra Wijaya, dan  Dr. A.F. Krisna , kemudian tahun 2002  dilanjuti oleh Dr.Himawan, Sp.KJ. dan mulai tahun 2004 sampai sekarang di RSMM dipimpin oleh Dr. Paulus Sugiarto, Sp.B.M.Kes .
Dr. Paulus Sugiarto, Sp.B.M.Kes

Perlahan-lahan RSMM mulai memasuki face yang sebenarnya sebagai mana layaknya suatu Rumah Sakit pada umumnya, padat karya, padat biaya, padat masalah.
Bagaikan petualang mendaki gunung, perjalanan RSMM dari waktu kewaktu melewati jalan yang berliku-liku dan berbatu-batu, melewati jurang dan ngarai, cadas dan hutan, tantangan membawa kematangan, RSMM tumbuh lebih cepat dari usianya, jumlah pasien yang seringkali melebihi standart kapasitas dan tuntutan akan pemenuhan regulasi pemerintah menjadi tantangan tersendiri dalam menempah RSMM bagaikan kawah candradimuka.
Puji syukur kehadirat Yang Maha Kuasa semua ini bisa dilalui dengan baik karena didukung oleh para stake holder,  LPMAK dari sisi pembiyaan , dan YCT menopang dari sisi penyelenggaraan dan operasional RSMM.
Didorong oleh semangat dan harapan masyarakat untuk memdapatkan pelayanan yang mausiawi berlandaskan cinta kasih (sesuai visi & Misi RSMM),maka  bagi YCT jawabannya ada pada mutu pelayanan. Mutu menjadi ukuran keberhasilan RSMM dalam memenuhi kebutuhan masyarakat dan stakeholder akan pelayanan kesehatan. Menginjak tahun ke 9, mutu RSMM diuji lewat Akreditasi, standart pengujian dan penilaian mutu resmi oleh team KARS (Komite Akreditasi Rumah Sakit) dari Dep. Kesehatan R.I.  
Tepatnya di tanggal 28 Oktober 2008, bagaikan secercah cahaya yg bersinar di ufuk timur, sinar kegembiraan terpancar diwajah stakeholder.  Dr. Paulus Sugiarto, SpB, M.Kes, dengan di dukung oleh team akreditasi  dibawah komando dr. Jodhi W , dan segenap karyawan, telah berhasil memenuhi harapan para stakeholder membawa RSMM menjadi rumah sakit yang memenuhi standart mutu dan sekaligus tercatat dalam sejarah sebagai rumah sakit pertama yang lulus Akreditasi di bumi Cendrawasih. Suatu bukti sekaligus kebanggaan bagi Yayasan Caritas Timika, bahwa pengelola  mampu menjaga mutu rumah sakit sesuai standart yang ditetapkan pemerintah.
Bagi masyarakat kab. Mimika mutu dan kecintaan terhadap RSMM tergambar dari aktifitas dan kondisi pasien antri panjang di depan ruang tunggu, meskipun saat ini tumbuh isntitusai kesehatan baik yang kecil maupun besar dengan kapasitas dan fasilitas yang jauh lebih besar dari RSMM.
20 Agustus 2009, satu dekade telah dilalui ,RSMM memasuki usia remaja, semangat dan tanggung jawab semakin besar, tuntutan kedewasaan ,dalam melayani kebutuhan masyarakat dan kebutuhan diri sendiri semakin mendorong RSMM untuk lebih membenahi diri, memikirkan masa depan yang lebih pasti, menentukan jati diri entah tetap sebagai rumah sakit berorientasi sosial, ekonomi atau lainnya ? arah dan sasaran baru apakah yang dituju RSMM? Menyiapkan diri menuju kemandirian, tumbuh berkelanjutan, mungkin inilah harapan dari para stakeholder, sekaligus tantangan bagi RSMM.
Tak terasa satu dekade telah lewat, dinamika masyarakat  dan pemerintah  menuntut RSMM terus bebenah diri, tahun 2011 sekali lagi RSMM diuji kemampuannya dalam melayani masyarakat dan perannya sebagai rumah sakit yang bermutu. Memasuki Akreditasi untuk yang ke dua kalinya, persiapan dan pembenanhan terus giat di laksanakan oleh seluruh karyawan dan jajaran managemen, didukung oleh Yayasan Caritas Timika-Papua selaku pengelola.
Pelayanan yang didorong oleh semangat cinta kasih akhirnya membuahkan hasil ,medio November 2011 ,berita kelulusan uji penilaian Akreditasi diterima , dan RSMM kembali menjadi Rumah Sakit pertama di Papua yang lulus Akreditasi untuk ke dua kalinya.  Visi dan Misi telah mampu dicapai, menjadi Rumah Sakit rujukan yang bermutu. Puji syukur kehadirat Yang Maha Kuasa, terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung, khususnya Karyawan dan Stake Holder RSMM.
Bagi YCTP ,Semoga RSMM menjadi tempat dimana masyarakat memperoleh semangat cinta kasih dan pengharapan akan hidup. Besar harapan semoga RSMM tetap menjadi karunia bagi masyarakat kab. Mimika, dan Papua umunya.


Rangkaian artikel  Oleh :


E. Vincent Sia
Dir.Eksekutif  Yayasan Caritas Timika